Home > Auto Klasik > Norton Manx, Si Rangka Kasur Bulu
Motor ini yang membuat saya benar-benar jatuh cinta pada motor klassik. Walaupun sudah berusia puluhan tahun, bentuknya yang sederhana begitu menggoda bikers pencinta balap dan pencinta motor-motor berteknologi tinggi sekalipun.
Manx dipersenjatai dengan mesin OHC satu silinder yang dikembangkan Norton sejak tahun 1927. Setelah Perang Dunia ke II, Norton menerapkan noken ass ganda pada motor produksinya yang merupakan hasil pengembangan dari tahun 1938. Manx bisa bro peroleh dalam 2 versi, 350 dan 500cc. Manx 500 cc, tepatnya 498 cc bertenaga 47 ps/6500 rpm sanggup meluncurkan motor berbobot 140Kg ini menembus 225 Km/h.
Senjata utama Manx bukanlah mesin, tetapi rangkanya. Rangka inilah yang membuat manx sangat legendaris. Pada tahun 1950, untuk pertamakalinya Norton mencangkokkan mesin balapnya ke rangka ”Kasur Bulu” yang dikembangkan oleh 2 bersaudara, Rex dan Cromie McCandless asal Belfast, Irlandia, itu lho, negerinya Om Duncan McLeod alias Highlander, U2 dan Boys Band Westlife. Rangka dari pipa baja ini menawarkan kestabilan yang tidak tertandingi kompetitor di zaman itu. Julukan ”Rangka Kasur Bulu” (Featherbed-Chassis) diambil dari komentar seorang pembalap bernama Harold Daniell. Doi bilang, naik Manx serasa diatas kasur bulu. (kalau naik Ducati serasa kaya diatas Monica Belucci dong..).
Manx 350cc dan 500cc berhasil dipacu Geoff Duke hingga ia menjadi juara dunia di 2 kelas sekaligus pada tahun 1951. Pada tahun selanjutnya, Duke hanya mampu mempertahankan gelarnya bersama Manx 350cc. Kejayaan Manx di arena balap dunia diakhiri oleh keperkasaan motor-motor 4 silinder Italia. Manx sempat sekali lagi menjuarai seri GP Jugoslawia pada tahun 1969 dibawah kendali Godfrey Nas.
Sejak tahun 1955 produksi Manx mulai dikurangi, meskipun begitu Manx tetap mendominasi balapan di berbagai tingkatan hingga bertahun-tahun kedepannya. Pada tahun 1962, Manx terakhir meninggalkan pabriknya di Birmingham.
By the way, denger2 di Indonesia harga Manx sudah menyentuh 90 Juta rupiah, harga yang fantastis dan pantas untuk sebuah motor antik sekelas Manx. Katanya di Yogyakarta ada yang punya, Oom..boleh mampir kapan2 ya, mau ngelus2 si Manx nih..my first love to old bikes.
Sumber:
- Hugo Wilson: Motorräder (2001)
-Mirco de Cet: illustrierte klassische Motorräder, Enzyklopädie
-Roland Brown: Motorräder, Faszination und Abendteuer
Page
.