Home > Auto Klasik > Selamat Ulang Tahun Formula 1
PENTAS balap jet darat Formula 1 pekan ini tengah merayakan ulang tahunnya. Pada 13 Mei 1950, kejuaraan balap dunia Formula 1 untuk pertama kalinya digelar di sirkuit Silverstone Inggris. Sejarah Formula 1 berakar dari balap Grand Prix Eropa (European Grand Prix motor racing) antara tahun 1920 dan 1930.
Namun cikal bakal Formula 1 dimulai pada 1946 yang didefinisakan oleh Commission Sportive Internationale (CSI) bagian dari Federation Internationale de l'Automobile (FIA) sebagai balap kategori single seater utama dalam olahraga bermotor dunia. Pada awalnya dikenal sebagai Formula A. Nama Formula 1 baru digunakan secara luas dan resmi mulai tahun 1950.
Pada awalnya sebagian besar formula atau rumus aturan lomba berdasarkan regulasi pada masa sebelum Perang Dunia yang ditentukan oleh kapasitas mesin. Regulasi baru ditujukan untuk mendapatkan keseimbangan baru antara mobil bermesin supercharger dan normally aspirated (tanpa turbo atau supercharger).
Mobil Grand Prix bermesin 4.5 liter normally aspirated diperbolehkan untuk bertanding melawan mesin supercharger 1.5 liter, sementara pada Grand Prix (GP) sebelum perang, mesin supercharger dilarang.
Balapan pertama yang mengikuti regulasi ini adalah Turin Grand Prix Italia 1946 yang digelar pada 1 September. GP ini dimenangkan oleh Achille Varzi dengan Alfa Romeo 158 Alfetta (15 adalah kapasitas mesin 1.500cc dan 8 adalah jumlah silinder).
Saat itu belum dikenal adanya kejuaraan buat pembalap dan konstruktor . Di awal-awal tahun ada sekitar 20 lomba yang digelar antara akhir musim semi hingga awal musim gugur di Eropa. Mobil-mobil yang kompetitif kebanyakan buatan Italia terutama Alfa Romeo.
Lomba saat itu umumnya diikuti oleh pembalap jaman sebelum perang seperti Achille Varzi, Jean-Pierre Wimille dan Tazio Nuvolari Wimille yang mulai memasuki masa akhir karier mereka, sementara para pembalap seperti Alberto Ascari dan Jual Manuel Fangio mulai menunjukkan potensi.
Tanggal 13 Mei 1950, Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 resmi digelar di Silverstone Inggris yang saat itu dimenangkan oleh Giuseppe Farina dengan Alfa Romeo-nya. Sang keponakan dari desainer otomotif Italia Pininfarina ini berhasil mengalahkan rekan satu timnya yang berasal dari Argentina Juan Manuel Fangio.
Fangio kemudian menjadi pembalap legendaris dengan rekor juara dunia yang ia raih pada tahun 1951, 1954, 1955, 1956 dan 1957. Gelar lima kali juara dunia ini tak tergoyahkan hingga 45 tahun kemudian setelah pembalap Jerman Michael Schumacher mendapatkan gelar keenamnya pada tahun 2003.
Mungkin gelar yang dipegang oleh Fangio masih belum terkalahkan hingga kini seandainya ia tidak cedera pada tahun 1952 dan 1953 sehingga dua gelar juara dunia terpaksa diserahkan kepada Alberto Ascari dari Ferrari.
Berkat kehebatannya yang selalu memimpin lomba sepanjang dekade pertama pentas Formula 1, Fangio dinobatkan sebagai Grand Master-nya Formula 1, Gelar kehormatan lainnya diberikan kepada pembalap Inggris Stirling Moss.
Ia menjadi terkenal bukan karena prestasinya, namun justru karena ia tak pernah bisa meraih gelar juara dunia meskipun ia dapat berkompetisi secara konsisten. Ia akhinya dianggap sebagai pembalap terhebat yang tak pernah menjadi juara dunia.
Pada periode itu merupakan masa kejayaan tim produsen mobil jalan raya Alfa Romeo, Ferrari, Mercedes-Benz dan Maserati yang semuanya sudah berkompetisi sejak jaman sebelum perang. Di musim pertama perlombaan digelar mengunakan mobil sebelum perang seperti Alfa Romeo 158. Mereka menggunakan ban sempit, bersenjatakan mesin 1.5 supercharged atau 4.5 liter normally aspirated.
Pada tahun 1952 dan 1953 kejuaraan dunia dijalankan menggunakan regulasi Formula 2 dengan mobil dan tenaga yang lebih kecil akibat kekhawatiran akan kelangkaan mobil-mobil Formula 1. Dan seperti biasanya, kehadiran regulasi baru justru membuat para peserta kian kreatif.
Kapasitas mesin dibatasi 2.5 liter ternyata pernah diterapkan di Formula 1 pada tahun 1954. Mercedes-Benz memperkenalkan mobil berteknologi maju W196 yang mengusung fitur inovatif seperti katup desmodromic (teknologi yang hingga kini digunakan oleh produsen sepeda motor Italia Ducati), sistem injeksi bahan bakar dan desain bodi yang landai aerodinamis.
Berkat senjata ampuhnya, para pembalap Mercedes-Benz memenangkan dua gelar kejuaraan dunia sebelum akhirnya mengundurkan diri dari semua kegiatan olahraga bermotor pasca bencana Le Mans pada tahun 1955.
Pentas Formula 1 terus menebar pesonanya hingga kini, diwarnai berbagai intrik, gosip dan bahkan berbagai skandal. Pentas ini juga menjadi laboratorium alam untuk melakukan berbagai percobaan dan penerapan teknologi otomotif, baik desain, mekanikal, elektronik hingga elektrik. Semua itu untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itulah olah raga ini menjadi salah satu olahraga otomotif termahal dan bergengsi.
Selamat ulang tahun ke-60 Formula 1. (Cdx)
sumber : mediaoto/MI
Page
.